Resep Jokowi Tentang Perusahaan Mebelnya Yang Tembus Pasar Mebel Amerika Serikat
Resep Jokowi Tentang Perusahaan Mebelnya Yang Tembus Pasar Mebel Amerika Serikat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin jumlah ekspor dari industri mebel dan kerajinan dapat meningkat jika harga produk dalam negeri mampu bersaing dengan tawaran negara-negara lain, maklum, sebelum bergelut di dunia politik, Jokowi merupakan pengusaha mebel sukses asal Solo, Jawa Tengah.
Keyakinan tersebut di sampaikan usai Jokowi menghadiri pembukaan pameran mebel dan kerajinan Indonesia di Jakarta International Expo, Kemayoran lalu, ia memandang kualitas produk mebel dan kerajinan dalam negeri sudah bagus, namun aspek pemasaranya harus diperbaiki jika ingin mendongkrak nilai ekspor.
“Bagus dari sisi desain ini tinggal sekarang masuk ke marketingnya seperti apa, apakah harga-harga kita bisa berkompetisi ?, bisa dibandingkan sekarang ini pesaing kita yang paling berat mana, Vietnam dan Malaysia, saya kira dengan desain yang baik seperti ini kita bisa meningkatkan ekspor, “kata Jokowi”.
Pada pembukaan pameran beberapa waktu silam, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Soenoto mengungkap ada beberapa kendala yang kerap ditemui pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya.
Menurutnya, kesulitan yang kerap ditemui saat pengusaha ingin bertemu Menteri atau pejabat kementrian yang mengurusi industri mebel dan kerajinan, karena itu ia meminta bantuan Jokowi untuk memperkuat dukungan terhadap pengembangan industri tersebut.
“Kami berharap pemerintah bisa memperkuat dukungan mulai dari kebijakan yang kondusif pengembangan desain, dan promosi ke luar negeri”. Kata Soenoto.
Jokowi pun mengungkapkan akan membicarakan masalah yang diceritakan Soenoto dengan Menteri-Menterinya pekan depan, ia hendak membicarakan masalah tersebut dengan Menteri perdagangan, BUMN, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertanian, Perindustrian, dan Badan Ekonomi Kreatif.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, industri Mebel dan Kerajinan memegang peran penting karena mendasarkan usahanya pada tiga hal utama.
“Industri ini basisnya adalah bahan baku 100% Indonesia, yang kedua, menyerap tenaga kerja yang banyak, ketiga orientasinya ekspor menghasilkan devisa, ini tiga hal penting di industri ini”, Katanya.
Dukungan pemerintah untuk mengembangkan industri mebel dan kerajinan terlihat dari adanya penguatan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) yang dimiliki kementrian LHK, sistem ini memperketat perdagangan dengan hanya menjual kayu legal yang telah diverifikasi untuk diekspor ke luar negeri.
Sementara itu, berasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor mebel pada Januari 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu, jumlah ekspor mebel saat itu tercatat berjumlah US$148 juta, naik dari angka US$144 juta pada Januari 2016. (Sumber: CNN Indonesia)
Kita semua tahu bahwa saat ini industri mebel di Indonesia masih di kuasai kota Jepara, tidak dapat dipungkiri 80% penduduknya bekerja sebagai pengrajin mebel, pada saat ketika krisis moneter pada tahun 1998 semua bisnis mengalami keterpurukan bahkan sampai gulung tikar, hal ini berbanding terbalik dengan bisnis mebel Jepara, yang justru berada pada puncaknya, pada tahun tersebut produk furniture Jepara berhasil diekspor ke negara-negara eropa dan sampai saat ini.
Kualitas mebel Jepara tidak perlu di ragukan lagi dengan bukti banyaknya negara eropa yang tertarik mendatangkan langsung produk furniture Jepara, tidak salah jika Jepara di juluki kota ukir, kita berharap kedepanya Jepara mampu konsisten mempertahankan kualitas produk mereka meskipun kini pesaing bermunculan.
Dari artikel di atas bisa kita simpulkan resep Presiden Jokowi tentang perusahaan mebel yang dapat menembus pasar Amerika, disitu di sebutkan, kualitas produk harus baik dan aspek pemasaran harus ditingkatkan lagi.
Baca Juga : Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Berbelanja Furniture di Toko Online Singa Jati Furniture dan
Jepara Sebagai Kota Penghasil Furniture Terbaik